Kemegahan Situs Warungboto Yang Memanjakan Mata

Setiap perjalanan selalu memiliki catatan untuk dikenang di dalam tulisan. Suatu hari nanti kita dapat membacanya sambil mengenangnya dengan riang.

berpose di spot situs warungboto
Selalu ada cerita di setiap perjalanan. Begitu kata hatiku sendiri tatkala mengunjungi berbagai macam tempat wisata sejauh ini. Setiap langkahnya selalu ada kata yang hendak minta dipungut untuk kemudian dijadikan sebuah cerita. Tak peduli seberapa penting peran kata tersebut dalam membentuk suatu paragraf, ia selalu bisa menjadikan otak kita bekerja dengan keras sehingga pada akhirnya akan menghasilkan cerita perjalanan. Begitulah sekiranya yang aku lakukan ketika selesai mengunjungi suatu tempat wisata. Aku mencoba untuk merekam segala hal yang dilihat oleh mataku, lalu mencoba mentransfernya ke dalam otak agar nantinya menuju ke tangan yang akan bergerak menulis sebuah cerita perjalanan.

Pada cerita kali ini, aku akan berbagi cerita perjalananku pada waktu itu ketika berkunjung ke salah satu tempat wisata bersejarah yang ada di Yogyakarta. Tempat tersebut konon merupakan tempat yang dahulu menjadi tempat singgah bagi keluarga kerajaan sehingga tidak heran apabila saat ini tempat wisata tersebut terdapat bekas-bekas kolam, kebun, serta taman. Yap, tempat tersebut tentu kalian sudah tahu namanya karena sudah aku tulis di judul blog ini. Situs Warungboto atau pesinggrahan Rejawinangun.

Menuju Lokasi

Selepas sarapan soto di dekat kampus UGM, aku dan Karina melaju ke Situs Warungboto tepat pada pukul 10.00 WIB, Memang sebenarnya terlalu siang untuk melakukan perjalanan karena matahari kian terik di tengah siang bolong. Berbekal google maps (karena kami tidak ada yang hafal jalanan Yogyakarta) kami menuju ke Situs Warungboto yang terletak di Jl. Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. 

Jalanan Yogyakarta pada waktu itu memang tidak terlalu macet, namun tetap saja rambu-rambu lalu lintas yang cukup lama membuat rasa ini kian dongkol menunggunya. Terlebih rambu-rambu lalu lintas yang berada di pertigaan menuju ke bundaran UGM, dekat Mirota. Untung saja, sembari menunggu rambu-rambu lalu lintas ada alunan musik dari musisi jalanan dengan berbekal angklung, drum set seadanya, serta berbagai macam alat musik penunjang. Walaupun aku tak ikut  menyumbang, setidaknya mereka dapat pahala karena telah menghibur orang di tengah panasnya kota Yogyakarta.

Sampai di Lokasi

Sesampainya di sana sekitar pkl 10.45 WIB. Pada awalnya aku sempat kesasar karena plang Warung Situsboto tidak terlalu jelas. Ternyata aku kebablasan, aku  pun putar arah dan langsung menuju ke parkiran. Sampai di parkiran aku ditagih uang sebesar Rp.3.000 oleh tukang parkir. Ternyata, untuk masuk ke Situs Warungboto kamu hanya perlu membayar uang parkir saja, karena pada saat itu, tepatnya seminggu yang lalu, aku tidak dikenakan HTM. 

tempat parkir

Kesan pertama saat aku melihat bangunan gedung Situs Warungboto adalah: megah. Bangunannya memang sangat megah dan ada ciri-ciri khas kerajaan. Makin masuk ke dalam, bangunan dengan banyak ruang melintang dari sudut kanan hingga kiri. Di tengah-tengahnya ada kolam yang tidak ada airnya karena sedang musim panas. Tangga demi tangga pun kerapkali ditemukan karena untuk penghubung antara ruang satu dengan yang lainnya.


bangunannya cukup luas

bangunan lainnya



Di sisi kanan gedung terdapat ruang yang mirip balkon sehingga kita bisa berada di atas sana. Untuk menuju ke sana pun banyak  sekali ruang-ruang yang akan ditemui. Tak heran apabila pesinggrahan Rejawinangun ini memang tempat untuk beristirahat bagi para keluarga kerajaan.
eksis

pemandangan dari balkon



balkon

tangga menuju balkon

Aku pun berputar-putar dan mencari tempat yang asyik untuk hunting foto. Kalau boleh dibilang memang tempat ini banyak sekali spot foto yang bagus sehingga dapat memanjakan para penikmat fotografer. Ohya, katanya tempat ini ramai karena sebelumnya pernah dipakai oleh putri presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, untuk foto prawedding bersama Bobby Nasution. Fotonya pun beredar di media sosial dan para warganet sangat antusias untuk mencari tempat Situs Warungboto.

tampak belakang
Dari belakang gedung terdapat tempat yang sangat luas sekali, seperti lapangan. Selain itu, di belakang sini juga terdapat pigura gambar yang menceritakan tentang asal mula tempat ini, Situs Warungboto atau pesinggrahan Rejawinangun.

cerita dibalik Situs Warungboto
Hari yang semakin panas tidak menyurutkan kami untuk berhenti mencari tempat foto yang bagus. Maklum saja, tempat ini sangat bersejarah sehingga di setiap sudutnya tentu menyimpan berbagai cerita. Sayangnya, pada awal kami datang ada segerombolan anak SD dari mana yang sedang study tour sehingga Situs Warungboto sangat ramai. Pada awalnya aku sempat mengira kalau tempat ini akan sepi, namun perkiraanku ternyata sangat meleset.

Dari sudut ke sudut kami terus mencari spot foto yang bagus, sampai akhirnya kami pun lelah akan teriknya matahari yang sangat panas. Terlebih, setelah ini rencananya kami juga akan berkunjung ke Jogja Expo Center yang pada hari ini akan ada acara preview pass day Big Bad Wolf, atau pameran buku terbesar di dunia.

Sekian cerita perjalananku kali ini, apabila kamu hendak menuju ke tempat ini, maka ada baiknya kamu harus membawa minuman karena kemarin aku lupa membawanya sehingga tenggorokan sangat kering. Terlebih di dalam sini tidak ada yang menjual minuman.

Post a Comment

0 Comments